Retak Akibat Gempa, Tebing 4 Meter di Cianjur Runtuh,Cianjur, Jawa Barat – Dalam sebuah insiden yang mengkhawatirkan, tebing setinggi empat meter di kawasan Desa Cibuluh, Cianjur, mengalami runtuh akibat dampak dari gempa bumi yang mengguncang wilayah tersebut. Runtuhnya tebing terjadi pada hari Selasa, 24 Oktober 2023, dan menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan warga serta kondisi lingkungan di sekitarnya.

Gempa ini dirasakan cukup kuat di beberapa wilayah di sekitarnya, termasuk Jakarta dan Bandung.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Dadan Hamdani, mengungkapkan bahwa pihaknya segera melakukan peninjauan lokasi pasca-runtuhnya tebing. “Kami telah menerjunkan tim untuk mengevaluasi situasi dan memastikan keselamatan warga yang tinggal di sekitar area tersebut. Kami menghimbau masyarakat agar tetap waspada dan menjauhi zona berbahaya,” ujar Dadan.

Runtuhnya tebing ini tidak hanya mengancam keselamatan penduduk setempat, tetapi juga berpotensi mempengaruhi infrastruktur yang berada di bawahnya. Sejumlah rumah dan jalan raya terancam oleh material longsoran yang mengalir dari tebing yang runtuh. Tim BPBD bersama dengan aparat keamanan dan warga setempat segera melakukan evakuasi dan penanganan darurat di lokasi.

Salah satu warga setempat, Budi Santoso (42), mengungkapkan rasa cemasnya. “Kami merasa ketakutan, terutama ketika merasakan getaran gempa. Sekarang dengan runtuhnya tebing, kami khawatir rumah kami akan terkena longsor,” katanya.

Dalam upaya mitigasi bencana, Selain itu, pihaknya juga berencana melakukan kajian lebih lanjut mengenai stabilitas tanah di lokasi-lokasi rawan longsor lainnya.

Menghadapi situasi ini, Pemerintah Kabupaten Cianjur mengajak semua elemen masyarakat untuk bersinergi dalam penanganan bencana. “Kita harus belajar dari kejadian ini dan meningkatkan kewaspadaan serta kesiapsiagaan. Kita tidak bisa memprediksi kapan gempa akan terjadi, tapi kita bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi konsekuensinya,” ujar Bupati Cianjur, Herman Suherman.

Sementara itu, beberapa organisasi non-pemerintah juga menawarkan bantuan dan dukungan psikososial kepada warga yang terdampak. Mereka berupaya memberikan layanan kepada masyarakat untuk mengatasi trauma akibat bencana dan memberikan edukasi terkait penanganan situasi darurat.