Kos-kosan Berlubang Sempat Jadi Finalis Festival Arsitektur Dunia,Sebuah kos-kosan sederhana di Jakarta Selatan, yang dulunya dikenal karena kondisi bangunannya yang memprihatinkan, mencuri perhatian dunia setelah berhasil menjadi salah satu finalis dalam Festival Arsitektur Dunia bergengsi.
Konstruksi yang dibangun pada era tahun 1980-an ini awalnya dianggap sebagai contoh bangunan usang dan kurang layak huni. Dindingnya retak, atap bocor, dan fasilitasnya pun minim. Namun, tangan kreatif seorang arsitek muda bernama Arif Rahman berhasil mengubahnya menjadi sebuah karya seni yang menginspirasi.
Arif, yang tergerak oleh kondisi kos-kosan tersebut, melihat potensi keindahan tersembunyi di balik kerusakannya. Ia memutuskan untuk merenovasi bangunan tersebut dengan konsep “Reimagine the Ordinary,” yang berfokus pada transformasi ruang dan fungsi bangunan yang dianggap biasa menjadi sesuatu yang istimewa.
Proses renovasi berlangsung selama dua tahun dengan penuh tantangan. Arif dan timnya harus bekerja keras untuk memperbaiki struktur bangunan yang sudah lapuk, mengganti atap yang bocor, dan memperbarui seluruh instalasi listrik dan air.
Namun, Arif tidak hanya fokus pada aspek fungsional. Ia juga mengutamakan estetika dan kenyamanan penghuni. Dinding-dinding retak dipertahankan dan dikombinasikan dengan sentuhan warna cerah, menciptakan kesan vintage yang unik. Ruang-ruang sempit diubah menjadi lebih lapang dengan memanfaatkan pencahayaan alami dan penggunaan material transparan.
Hasilnya, kos-kosan yang dulunya terkesan kumuh kini tampil modern dan elegan. Ruang-ruang yang tadinya sempit dan gelap kini terasa luas dan terang. Fasilitasnya pun ditingkatkan, termasuk dapur bersama yang dilengkapi dengan peralatan modern dan ruang kerja yang nyaman.
Keunikan dan keberhasilan renovasi kos-kosan ini menarik perhatian juri Festival Arsitektur Dunia. Kos-kosan tersebut dinilai sebagai contoh nyata bahwa keindahan dan fungsi dapat tercipta dari bangunan sederhana dengan sentuhan kreatif.
Keberhasilan Arif dan timnya menginspirasi banyak orang, khususnya para arsitek muda. Mereka membuktikan bahwa arsitektur tidak hanya tentang membangun struktur yang kokoh, tetapi juga tentang menciptakan ruang yang nyaman, fungsional, dan indah untuk kehidupan manusia.